PPDB Cimahi Diutamakan Menampung Warga Cimahi
CIMAHI, (PRLM).- Wali Kota Cimahi Atty Suharti
melakukan peninjauan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di
SMKN 1 Cimahi Jln. Mahar Martanegara Kota Cimahi, Kamis (3/7/2014).
Pihaknya ingin memantau pelaksanaan PPDB terutama untuk menampung siswa
asal Cimahi.
"Untuk pendidikan tidak ada batas wilayah karena semua masyarakat berhak mendapat pendidikan. Namun, kita upayakan masyarakat Cimahi tertampung di sekolah negeri sehingga ada pembeda lewat pembobotan nilai dengan siswa warga luar Cimahi," ujarnya.
Dalam PPBD, lanjut Atty, pihak sekolah betul-betul memegang peranan dalam tes seleksi siswa. Seperti halnya melakukan tes buta warna, tes kesehatan dasar, sampai tes tertulis khusus.
"Terutama bagi sekolah kejuruan yang menyelenggarakan seleksi khusus. Mereka butuh untuk mempertahankan kualitas, sehingga dipilih siswa yang memang sesuai minat dan kemampuannya dengan kejuruan yang dituju," ucapnya.
Hal serupa diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cimahi Eddy Junaedi. Pembobotan nilai pada PPDB juga ditujukan untuk menyaring jumlah siswa yang diterima di sekolah tujuan.
"Jumlah rombongan belajar disesuaikan dengan kapasitas dan fasilitas sekolah. Termasuk, SDM pengajar. Kalau siswa overload, tentu akan mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM)," ucapnya.
Pembobotan untuk tingkat SMK yaitu nilai UN 50%, 25% nilai rata-rata raport dan 25% nilai seleksi penjurusan.
Untuk SMA-SMP, bobot nilai dihitung berdasarkan 70% nilai UN tambah 30% bobot domisili. "Siswa warga Cimahi bobot domisilinya lebih tinggi dibanding siswa luar Cimahi," tuturnya.
Wakil Kepala SMKN 1 Cimahi Bidang Manajemen Mutu Didin Saefudin mengatakan, PPDB tahun 2014-2015 di SMKN 1 Cimahi diminati sampai 1.500 pendaftar. "Tadinya mau kita batasi 500 pendaftar setiap hari karena akan dibuka sampai 5 Juli. Ternyata, orangtua protes dan mendesak untuk nomor daftar ditambah. Sampai sekarang sudah 1.500-an," katanya.
Peminat bukan hanya warga Cimahi, melainkan wilayah Bandung Raya, sampai luar Pulau Jawa. "Tahun ini, siswa asal Cimahi sudah cukup lebih banyak. Pendaftar juga langsung diberi tanda berdasarkan domisili," ucapnya.
Masyarakat antusias mendaftarkan anaknya ke SMKN 1 Cimahi karena melihat angka kelulusan 100%, lulusannya banyak diserap dunia kerja, serta fasilitas kegiatan belajar mengajar (KBM) yang lengkap untuk menunjang pendidikan siswa.
Sedangkan, jumlah siswa yang diterima hanya 18 kelas dibagi 9 jurusan."Kepercayaan masyarakat itu harus kita jawab dengan menjaga mutu. Terutama, lulusan kami bisa menjawab tantangan di dunia kerja dengan baik," ujarnya. (Ririn NF/"PR"/A_88)***
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/287925
"Untuk pendidikan tidak ada batas wilayah karena semua masyarakat berhak mendapat pendidikan. Namun, kita upayakan masyarakat Cimahi tertampung di sekolah negeri sehingga ada pembeda lewat pembobotan nilai dengan siswa warga luar Cimahi," ujarnya.
Dalam PPBD, lanjut Atty, pihak sekolah betul-betul memegang peranan dalam tes seleksi siswa. Seperti halnya melakukan tes buta warna, tes kesehatan dasar, sampai tes tertulis khusus.
"Terutama bagi sekolah kejuruan yang menyelenggarakan seleksi khusus. Mereka butuh untuk mempertahankan kualitas, sehingga dipilih siswa yang memang sesuai minat dan kemampuannya dengan kejuruan yang dituju," ucapnya.
Hal serupa diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cimahi Eddy Junaedi. Pembobotan nilai pada PPDB juga ditujukan untuk menyaring jumlah siswa yang diterima di sekolah tujuan.
"Jumlah rombongan belajar disesuaikan dengan kapasitas dan fasilitas sekolah. Termasuk, SDM pengajar. Kalau siswa overload, tentu akan mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM)," ucapnya.
Pembobotan untuk tingkat SMK yaitu nilai UN 50%, 25% nilai rata-rata raport dan 25% nilai seleksi penjurusan.
Untuk SMA-SMP, bobot nilai dihitung berdasarkan 70% nilai UN tambah 30% bobot domisili. "Siswa warga Cimahi bobot domisilinya lebih tinggi dibanding siswa luar Cimahi," tuturnya.
Wakil Kepala SMKN 1 Cimahi Bidang Manajemen Mutu Didin Saefudin mengatakan, PPDB tahun 2014-2015 di SMKN 1 Cimahi diminati sampai 1.500 pendaftar. "Tadinya mau kita batasi 500 pendaftar setiap hari karena akan dibuka sampai 5 Juli. Ternyata, orangtua protes dan mendesak untuk nomor daftar ditambah. Sampai sekarang sudah 1.500-an," katanya.
Peminat bukan hanya warga Cimahi, melainkan wilayah Bandung Raya, sampai luar Pulau Jawa. "Tahun ini, siswa asal Cimahi sudah cukup lebih banyak. Pendaftar juga langsung diberi tanda berdasarkan domisili," ucapnya.
Masyarakat antusias mendaftarkan anaknya ke SMKN 1 Cimahi karena melihat angka kelulusan 100%, lulusannya banyak diserap dunia kerja, serta fasilitas kegiatan belajar mengajar (KBM) yang lengkap untuk menunjang pendidikan siswa.
Sedangkan, jumlah siswa yang diterima hanya 18 kelas dibagi 9 jurusan."Kepercayaan masyarakat itu harus kita jawab dengan menjaga mutu. Terutama, lulusan kami bisa menjawab tantangan di dunia kerja dengan baik," ujarnya. (Ririn NF/"PR"/A_88)***
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/287925
No comments:
Post a Comment